Flickr Images

LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU NUTRISI TERNAK UNGGAS

OLEH

DEDEK HERMANSYAH
1210612152
PARALEL 01


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa ta’ala, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan akhir ini dengan judul “LAPORAN PRAKTIKUM ILMU NUTRISI TERNAK UNGGAS’’. Laporan ini sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas Ilmu Nutrisi Ternak Unggas.
Ucapan terima kasih yang setulusnya kepada ibu Bapak Asistem Laboraturium dan Bapak Prof.Dr.Ir. Yose Rizal .MSc  dan Ibu Dr.Ir. Maria Endo Mahata MS, yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan saran-saran, dan tak lupa kepada orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dorongan kepada penulis, serta teman-teman sehingga laporan  ini dapat terselesaikan.
Semoga laporan ini dapat mewakili rangkaian kegiatan praktikum yang telah dijalankan meski banyak hambatan dan kekurangan yang penulis rasakan selama praktikum dan semoga kedepannya penulis harapkan adanya perbaiakan pada setiap lini sistem , dosen ,mahasiswa dan dan sarana-prasarana.



Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................................ i
Daftar isi................................................................................................................................. ii
BAB I : Saluran Pencernaan Unggas
1.       Pendahuluan..................................................................................................... 1
2.       Tujuan............................................................................................................... 1
3.       Bahan,Alat dan cara kerja.................................................................................................................. 2
4.       Hasil dan Pembahasan...................................................................................... 3
5.       Kesimpulan....................................................................................................... 3
BAB III :Pengukuran Kadar Iar,ME dan Retensi Nitrogen
1.       Pendahuluan................................................................................................... 4
2.      Tujuan.............................................................................................................. 4
3.      Bahan Alat dan Cara Kerja
3.1 Bahan dan Alat.............................................................................. 5
4.      Prosedur Awal.................................................................................................. 6
5.      Prosedur dan Pembahasan 2 (Menentukan Kadar Air suhu 60 c dan 110 c). . 7
5.1  Prosedur  lanjutan......................................................................... 7
5.2  Hasil dan Pembahasan.................................................................. 7
5.2.1        Kadar Air Suhu 60 c............................................ 7
5.2.2        Air Suhu 110 c..................................................... 8

6.      Prosedur  Hasil dan Pembahasan 3 (Menentukan kadar ME)
A.     Cara Kerja.................................................................................. 8
B.     Hasil dan Pembahasan ............................................................. 10
7.      Prosedur Dan Hasil Pembahasan 4 (Menghitung kandungan Nitrogen
7.2 Cara Kerja.................................................................................. 11
7.3 Hasil dan Pembahasan .............................................................. 11
    BAB IV : Penutup
               1. Kesimpulan ......................................................................................................... 12
               2. Saran..................................................................................................................... 13



ii
BAB I
SALURAN PENCERNAAN UNGGAS

1.      PENDAHULUAN
Ilmu nutrisi unggas adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara unggas dengan makanannya. Berkaitan dengan nutrisi unggas maka kita harus mempelajari zat-zat makanan yang diperlukan oleh unggas untuk tumbuh,berkembang, berproduksi dan reproduksi dalam kehidupannya seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral serta kita harus mengetahui dan mempelajari sistem pencernaan, organ-organ pencernaan dan organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan seperti pangkreas yang menghasilkan enzim dan hormon-hormon tertentu yang membantu dalam proses penyerapan zat-zat makanan pada unggas mulai dari mulut hingga kloaka.
Maka salah satu cara untuk mempelajari dari sistem pencernaan pada unggas adalah dengan melaksanakan praktikum “pembedahan unggas”yaitu ayam. Dalam hal ini kita bisa mengetahui jalannya makanan dalam saluran pencernaan serta penyerapan zat-zat makanan dan organ-organ yang berfungsi dalam penyerapan zat makanan. disamping itu dalam praktikum ini kita juga bisa menghitung bobot karkas dari seekor ayam yang telah dipotong.



2.      TUJUAN PRAKTIKUM
a.       Mengenal organ-organ pencernaan pada unggas serta mengetahui jalannya makanan dari mulut hingga kloaka
b.      Untuk mengetahui berat dan panjang masing-masing organ pencernan.

3.      BAHAN,ALAT DAN CARA KERJA
Bahan dan alat :
1.      Ayam
2.      Alat pengukur panjang
3.      Timbangan digital
4.      Wadah plastik
5.       Pisau atau gunting
Tahapan kerja :
1.      Ambil objek unggas pada tiap kelompok.
2.      Timbang ayam yang ada untuk mendapatkan data berat hidup
3.      Lakukan pemotongan ayam
4.      Tempatkan ayam yang sudah mati pada baki plastik dan lakukan pembedahan pada bagian abdomennya untuk mengambil saluran pencernaannya.
5.      Keluarkan dan pisahkan seluruh saluran pencernaan (dari pangkal esofagus sampai akhir kloaka) dari tubuh ayam, letakkan dan di tata pada baki plastik./
6.      Perhatikan alat pencernaan ayam, pelajari dan identifikasi bagian-bagian salurn pencernaan sesuai dengan nama-nama bagian tersebut, kemudian gambar dan foto.
7.      Potong/gunting bagian-bagian saluran pencernaan, kemudian ukur panjang dan beratnya.
8.      Ukur panjang dan dan berat organ tambahan(pankreas dan hati)
9.      Bandingkan berat masing-masing bagian saluran pencernaan dan organ tambahan tersebut dengan berat hidupnya.
4.      HASIL PENGUKURAN
Berat Ayam = 954,09 gr
Nama bagian
Berat (gr)
Panjang (cm)
Persentase dr berat hidup
1. Esofagus/kerongkongan
2. Proventriculus
3. Ventriculus (gizard)
4. Usus halus
5. seka
6. sekum kanan
7. sekum kiri
8. Rektum
9. kloaka
10. Hati
11.empedu
12. Jantung
9,0
6,9
37,4
7,1
-
3,1
2,7
       2,8
27,7

4
3
9
110
50
13
12
5
-
6,5
1,8
3
%
%
%
%
%
%
%
%
%


5.      KESIMPULAN
Dari praktikum dapat disimpulan bahwa panjang dan berat alat setiap unggas pencernaan berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya bisa berupa umur,jenis dan bangsa maupun faktor makanan dan kondisi kesehatan ternak unggas tersebut.
BAB 11
PENGUKURAN KADAR AIR, ME
DAN RETENSI NITROGEN

1.      PENDAHULUAN
Dalam penyusunan ransum untuk unggas, selain kandungan zat-zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral, perlu diperhatikan juga kebutuhan energi, mengingat tingkat energi ransum sangat menentukan efisiensi ransum. Pada penyusunan ransum ayam broiler, informasi nilai energi metabolis sangat diperlukan.
Faktor utama yang harus diperhatikan dalam penyusunan ransum adalah kandungan energi. Energi membuat hewan sanggup untuk melakukan suatu pekerjaan`dan proses-proses produksi lainnya (Anggorodi, 1994). Nilai energi metabolis dari bahan-bahan pakan adalah paling aplikatif digunakan pada unggas sebagai salah satu  dasar penyusunan ransum.. Penentuan nilai kandungan energi metabolis suatu ransum dapat ditentukan melalui selisih antara banyaknya energi bruto ekskreta yang dikeluarkan ayam pedaging dengan energi bruto ransum yang dikonsumsi.
2.      TUJUAN PRAKTIKUM
a.       Mengetahui cara menghitung Energi Metabolisme dari ransum yang dikonsumsi ternak
b.      Mengetahui cara menghitung kandungan air dan kadar nitrogen dalam veses ternak
c.       Menegetahui cara pembuatan pellet.

3.      BAHAN,ALAT DAN CARA KERJA
3,1 BAHAN DAN ALAT
1.         Balistic bomb calorimeter
2.         Tabung oksigen
3.         Timbangan analitis sartorius dan oertling
4.         Pembuat pelet sampel bahan
5.         Benang katun
6.         Standar asam benzoat
7.         Cawan logam
8.         Oven
9.         Desikator
10.     Air panas
11.     Adiabatic bomb calorimeter
12.     Kawat platina
13.     Na2co3
14.     Aquades
15.     Indikator metil orange
16.     Erlenmeyer
17.     Seperangkat alat titrasi
18.     Botol semprot
19.     Ayam jantan dengan berat 2-3 kg
20.     Bahan makanan dan ransum
21.     Spuit
22.     Kandang metabolis
23.     Tempat minum
24.     Aluminium foil
25.     Baki plastik
26.     Plastik hitam







4.      PROSEDUR AWAL
1.     Ayam dipuasakan selama 24 jam
2.         Analisis kadar air sampel untuk menentukan bahan kering sampel.
3.         Timbang sampel sebanyak 30 gram, kemudian dimasukkan atau dicekok   melalui esofagus dengan menggunakan spuit atau corong khusus bertangkai panjang (ujung tangkai dari corong harus masuk ke dalam tembolok ). Berat sampel berdasarkan bahan kering = 30 x  bk sampel = x gram
4.         Ayam ditempatkan dalam kandang metabolis ( individual cage) yang dilengkapi baki dan plastik hitam untuk menampung feses.
5.         Alat penampung feses di semprot dengan h2so4 o,1 n sebelum ayam ditempatkan pada kandang metabolis. Penyemprotan h2so4 0,1 n diulangi setiap 3 jam.
6.         Air minum diberikan secara ad libitum
7.         Setelah 36 – 48 jam, ayam ditimbang dan eksreta (feses dan asam urat) disemprot dengan h2so4 0,1 n, kemudian di angin-angin kan pada temperatur kamar kurang lebih selama 3 jam. Setelah itu eksreta ditimbang.




5.      PROSEDUR DAN PEMBAHASAN 2 (MENENTUKAN KADAR AIR SUHU 60°c DAN SUHU 110°c)
5.1 PROSEDUR LANJUTAN
8.        Eksreta dikeringkan dalam oven dengan suhu 60°c selama 24 jam, kemudian ditimbang.
9.        Kemudian sampel diambil dan di keringkan pada oven 110°c selama 24 jam kemudian di timbang.
10.    Evaluasi hasil kadar air.
5.2  HASIL DAN PEMBAHASAN
5.2.1        Suhu 60°c
Diketahui        :
a.       Berat Kertas Alumunium              = 3,4 gr
b.      Berat veses basah                          = 33,6 gr
c.       Berat veses kering                         = 10,9 gr
Ditanya           :
Berapakah kadar air veses?

Dijawab           :

x100%Kadar air veses = Berat Veses Basah – BeratVeses Kering  
                                                Berat Veses basah

 
Kadar air veses =                    33,6 gr - 10,9 gr   x100%                                                        33,6 gr

                        Kadar air veses =  67,559

5.2.2        Suhu 110°c
            Diketahui        :
d.      Berat Cawan                                 = 58,1475 gr
e.       Berat sampel                                 = 2,0418 gr
f.       Berat setelah di oven 105°c          = 10,9 gr
Ditanya           :
Berapakah kadar air veses?
Dijawab           :


        x100%Kadar air veses = Berat cawan+Berat sampel – Berat setelah di oven  
                                                Berat Sampel

 
       x`100%
Kadar air veses = 58,1475 gr +2,0418 gr - (ayo cari berapa)  
                                                                   2,0418 g
                        Kadar air veses = belum selesai (pr ya)

6.      PROSEDUR,HASIL DAN PEMBAHASAN 3 (MENENTUKAN KADAR ME DENGAN ADIBATIC BOMB CALORIMETER)
A.    CARA KERJA
a)         Timbang sampel dalam bentuk pelet 0,5-1 gram
b)        Sampel dimasukkan kedalam cawan kecil, kemudian dilewatkan kawat platina sepanjang 10cm dan dimasukkan kedalam adiabatic bomb calorimeter.
c)         Bomb calorimeter diisi aquades sedikit, kemudian diisi dengan oksigen sampai 25 atm.
d)        Bomb calorimeter dimasukkan kedalam jaket yang sudah diisi air kemudian ditutup. Suhu distabilkan dengan memutar tomol atau knop. Setelah stabil dicatat sebagai suhu a°f.

e)      Sampel dibakar dengan menekan tombol atau knop dan dibiarkan selama 5 menit. Kemudian suhu distabilkan kembali dengan memutar knop suhu. Susu yang sudah stabil dicatat sebagai b°f ( yaitu suhu akhir).
f)         Cawan dan bomb dibilas dengan aquades yang telah dicampur dengan indikator methil orange. Air bilasan dititrasi dengan na2co3 (natrium bikarbonat).
g)        Kawat platina yang terbakar diukur dengan k cm.











B.     HASIL DAN PEMBAHASAN
 Diketahui : 
berat sampel                                 =  1,0039 gr
Berat cawan                                 =  12,9767 gr
Panjang kawat platina                  = 10 cm            
Panjang kawat yang tersisa          = 3,2 cm
     1,26 °F
 
 Suhu awal                                   = 29,36
Suhu Akhir                                   = 30,62
E1                                                 = 13,7
E2                                                 = 13,974
E3                                                 = 7,36
Tingakatan suhu permenit dalam 10 menit :
28,92
28,92
29,66
29,90
30,29
30,32
30,36
30,34
30,34
30,34

Lakukan titrasi dengan menambahkan Na2CO3  . Hasil Volume titrasi Na2CO3 yang digunakan = 9,4 (C1)
Di dapatkan hasil :
Hg =
                =
      = 3.041,508 cal/gr

7.      PROSEDUR,HASIL DAN PEMBAHASAN  4 (MENGHITUNG KANDUNGAN NITROGEN)
7.2  CARA KERJA
a.       Timbang sampel sebanyak 1 gr
b.      Masukkan ke dalam wadah dan campur dengan selenium sebanyak 1 sendok/ 1 gr
c.       Tambahkan H2SO4 25 ml goncang-goncang biar menyatu dan panaskan sampai warna berubah menjadi bening (kurang lebih 3 jam)
d.      Setelah itu dinginkan dan kemudian diencerkan dengan aquades
e.       Dilakukan proses destilasi dengan memasukkan aquades 150 ml dicampur dengan sampel sebanyak 25 ml dan tambahkan NAOH [14%] sebanyak 25 ml
f.       Isi erlemeyer dengan H2SO4 sebanyak 25 ml dan tambahkan metionin merah 5 tetes
g.      Destilasi selama 30 menit
h.      Didinginkankan dan kemudian di titrasi.
7.3  HASIL DAN PEMBAHASAN
Ml blangko                            = 13,24 ml
Ml titrasi                                = 3,94  ml       
Berat sampel                        = 1,0075 gram
Nitrogen (%) =   
                        = (13,24-3,94) x 0,014 x 0,1 x 10 x    100 %
                                                   1,0075
                              = 12,92%




BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa Saluran pencernaan ternak unggas terdiri dari : mulut, kerongkongan dan tembolok, lambung kelenjar, lambung otot, usus halus, ceca, usus besar dan kloaka.
Energi biologis dari pakan dapat dicari berdasarkan : jumlah konsumsi pakan, jumlah ekskresi feses, jumlah ekskresi urin, jumlah ekskresi gas metan dan kenaikan suhu yang terjadi dan hilang sewaktu ternak puasa.
Pada setiap bahan makanan minimal ada empat nilai energi yaitu energi bruto (gross energy), energi tercerna (digestible energy), energi termetabolis (metabolisable energy), energi netto (net energy).
2.      SARAN
Semoga praktikum kedepan lebih terjadwal dengan bagus dan semoga
Asisten laboratorium bisa lebih sabar dalam membimbing mahasiswa.


Reviewed by DEDEK HAMASAH on 10.43.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.