PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
MATA KULIAH GENETIKA
UNIVERSITAS ANDALAS
2012
DISUSUN OLEH
: DEDEK HERMANSYAH
NO.BP : 1210612162
PARALEL : 09
HAL
: TUGAS
MATERI :
PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
DOSEN :
Dr.Rusfidra,S.Pt,MS
TUJUAN
Tujuan utama
penbuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah genetika,namun
disamping itu tujuan lain pembuatan makalah ini adalah dikarnakan hal tentang
penyimpangan semu hukum Mendel ,
sangatlah penting untuk digali dan ditampilkan lagi kepermukaan agar dalam
proses belajar mengajar tentang masalah genetika dapat terlaksana dengan baik,
karna hal ini merupakan salah satu landasan awal dari pembelajaran.
.
I.
PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
Penyimpangan semu
hukum mendel adalah peristiwa pembastaran yang menghasilkan keterunan dengan
perbandimgan fenotipe menyimpang dari kaidah Mendel.
Penyimpangan semu
terjadi karna adanya dua pasangan gen atau lebih yang sering mempengaruhi dalam
mengekspresikan fenotipe pada suatu individu.
Contoh penyimpangan
semu hukum Mendel :
1) Epistasis-Hipostasis
2) Polimeri
3) Kriptomeri
4) Komplementer
5) Interaksi beberapa pasangan alel
Tapi sebenarnya penyimpangan ini tidak sepenuhnya menyimpang dari Hukum Mendel,
1.
Epeistasis-hipostasis
Epistasis-hipostasis adalah peristiwa penutupan ekspresi suatu gen oleh
gen lain yang bukan alelnya.Gen yang menutupi disebut gen epistasis dan gen
yang ditutupi disebut gen hipostasis.
Peristiwa ini ditemukan oleh Nilson dan Enle, ditemukan berdasarkan
penelitian pada gandum yang memiliki sekam hitam dansekam kuning.yang
simulasinya sbb.:
Pembastaran gandum bersekam hitam
dengan gandum bersekam kuning yang menghasilkan keturunan pertamanya atau F1
semuanya bersekam hitam,kuning dan putih dengan rasio
12:3:1,(hitam:kuning:putih)
Penjelasan
:
Hitam = HH
Putih = hh
Kuning = KK
Putih = kk
Parental
: Gandum bersekam hitam x
Gandum bersekam kuning
Genetipe
: HHkk x hhKK
Gamet
: Hk x Hk
F1
: HhKk (gandum bersekam hitam)
Kemudian kawinkan kembali antara F1 dengan sesamanya, maka
hasilnya ialah :
Parental
: F1 X
F1
Genotipe
: HhKk x HhKk
Gamet : HK HK
Hk Hk
hK hK
hk hk
HK
|
Hk
|
hK
|
hk
|
|
HK
|
HHKK
|
HHKk
|
HhKK
|
HhKk
|
Hk
|
HHKk
|
HHkk
|
Hh Kk
|
Hhkk
|
hK
|
HhKK
|
HhKk
|
hhKK
|
hhKk
|
hk
|
HhKk
|
Hhkk
|
hhKk
|
hhkk
|
KETERANGAN
:
= GANDUM SEKAM
HITAM
= GANDUM SEKAM
KUNING
= GANDUM SEKAM
PUTIH
Jadi rasio
gandum sekam hitam:gandum sekam kuning:gandum sekam putih ialah
12 : 3 : 1
.
2.
Polimeri
Polimeri adalah suatu
peristiwa yang memperlihatkan adanya beberapa sifat beda yang berdiri
sendiri-sendiri,tapi mempengaruhi bagian yang sama dari sutu individu.
Pembastaran gandum
berbiji merah tua dan dengan gandum berbiji putih .F1 semuanya berbiji merah,F2
nya terdiri dari gandum-gandum dengan biji merah,yang mana jenis merahnya
beraneka ragam, dan putih, dengan
rasio 15 : 1
PENJELASAN.
M1M1 = Merah m1m1 = putih
M2M2 = merah m2m2 = putih
Parental
: M1M1 M2M2 x m1m1 m2m2
Gamet
: M1 M2 x m1 m2
SF1 : M1m1 M2 m2 fenotipenya
Merah.
Kemudian kawinkan F1 dengan sesamanya,
Parental
: M1m1 M2 m2 x M1m1 M2 m2
Gamet
: M1M2 M1M2
M1m2 M1m2
M2m1
M2m1
m1m2 m1m2
M1M2
|
M1m2
|
M2m1
|
m2m1
|
|
M1M2
|
M1M1M2M2
|
M1M1
M2 m2
|
M1m1M2M2
|
M1m1m2M2
|
M1m2
|
M1M1
M2 m2
|
M1M1
M2 m2
|
M1m1
M2 m2
|
M1m1
m2 m2
|
M2m1
|
M1m1M2M2
|
M1m1
M2 m2
|
m1m1
M2M2
|
m1m1
M2M2
|
m2m1
|
M1m1M2m2
|
M1m1M2m2
|
m1m1
M2m2
|
m1m1
m2 m2
|
jadi rasio fenotipe F2
nya, yaitu perbandingan antara merah(merah muda,merah
tua,merah,kemerah-kemerahan) dengan putih adalah 15 : 1 .
keterangan :
a.
Makin banyak gen M , makin tua warna
merahnya dan sebaliknya.
b.
Rasio fenotipe F2 untuk :
-
Dua sifat beda (dimeri) rasio
fenotipenya = 15 : 1
-
Tiga safat beda (trimeri) rasio
fenotipenya= 63:1
-
Begitu seterusnya dengan rumus
(4pangkat n-1) : 1. untuk n =banyak sifat beda.
3.
KRIPTOMERI
Kriptomeri yaitu adanya suatu factor
yang seakan-akan adalah tersembunyi dan baru akan muncul apabila berada dalam
factor lain yang menjadi pasanganya.
Ditemukan oleh Correns.
Pembastararan Linaria maroccana berbunga merah dengan yang
berbunga putih ,F1 semuanya berbunga ungu , F2 nya berbunga ungu,merah,dan putih dengan rasio 9:3:4.
Bila : A =
mengandung pigmen antosianin (warna)
B = Tiga
air bersifat basa (putih)
*antosianin adalah pigmen yang menyebabkan bunga berwarna
merah.
Skema persilanganya
adalah sbb.:
Parental : AAbb (merah) X
aaBB (putih)
Gamet : Ab
X aB
F1 : genotipenya : AaBb , fenotipe nya : bunga ungu
Silangkan antara F1 dengan sesamanya, maka skema persilangannya adalah :
Gamet F1 = AB , Ab
, aB , ab
AB
|
Ab
|
aB
|
ab
|
|
AB
|
AABB
|
AABb
|
AaBB
|
AaBb
|
Ab
|
AABb
|
AAbb
|
AaBb
|
Aabb
|
aB
|
AaBB
|
AaBb
|
aaBB
|
aaBb
|
ab
|
Aabb
|
aaBb
|
aabb
|
: berbunga ungu = 9
: berbunga merah = 3
: berbunga putih = 4
Jadi rasio fenotipe nya
ialah 9 : 3 : 4.
keterangan : Faktor
basa (B) menunjukkan reaksinya ketika ada bersama-sama antosianin (A). factor
basa (B) inilah yang disebut factor kriptomer (tersembunyi).
4.
KOMPLEMENTER
Komplementer adalah peristiwa dua gen
dominan yang saling mempengaruhi dalam mengekspresikan suatu sifat. Contoh
komplementer adalah ekspresi sifat warna biji jagung yang ditemukan E.M East dan H.K Hayes tahun 1993,ekspresi
tersebut timbul karna interaksi dua gen dominan yaitugen yang dinamakan gen C
dan gen R.
Gen C ialah gen penumbuh bahan mentah pigmen.sedang gen R ialah gen
penumbuh enzim pigmentasi kulit.bila gen C berada bersama gen R maka keduanya
dapat mengekspresikan warna pada kulit biji jagung secara bersamaan.bila gen C
atau R berdiri sendiri atau sama sekali tidak ada maka tidak menimbulkan
pewarnaan pada kulit biji jagung.
Sekema persilangan
Parental
: CCRR X
ccrr
Gamet
: CR X
cr
F1 : CcRr , fenotipe nya berwarna.
Silangkan F1 dengan sesamanya maka skemanya adalah sbb.:
Gamet
F1 : CR , Cr ,cR , cr
CR
|
Cr
|
Cr
|
cr
|
|
CR
|
CCRR
|
CCRr
|
CcRR
|
CcRr
|
Cr
|
CCRr
|
CCrr
|
CcRr
|
Ccrr
|
cR
|
CcRR
|
CcRr
|
ccRR
|
ccRr
|
cr
|
CcRr
|
Ccrr
|
ccRr
|
ccrr
|
Berwarna
= 9
Tidak berwarna = 7
Jadi rasio antara kulit jagung yang
berwarna dan tidak berwarna ialah
9 : 7 .
5.
INTERAKSI BEBRAPA PASANGAN ALEL
Sebuah
peristiawa penyimpangan semu yang terjadi akibat adanya dua pasangan
alel yang mempengaruhi lebih dari satu sifat suatu makhluk hidup. Ditemukan
oleh Wiliam Bateson dan RC.Funnet pada bentuk jengger ayam.
Terjadi pada jenis ayam ROS , PEA , SINGLE dan WALNUT.
SKEMA PERSILANGANYA :
Jika ROS x SINGLE
menghasilkan F1 ROS dan
F2 nya ROS : SINGLE yaitu 3 : 1
Jika
PEA x SINGLE menghasilkan F1 PEA dan
F2 nya PEA : SINGLE yaitu 3 : 1
Jika ROS x PEA = DOMONAN
x DOMINAN
F1 = WALNUT
F2 = WALNUT : ROS : PEA : SINGLE
F2 = 9
: 3 :
3 : 1
DAFTAR PUSTAKA
Biologi.SMA/MA,Jilid
3.Aryulina.Diah.Ph.D.Muslim.Coirul.Manaf.Salfinal.Widi.Endang.Winani.
www.erlangga.co.id.
Reviewed by DEDEK HAMASAH
on
05.26.00
Rating:
Tidak ada komentar: